Afrizal, pria 21 tahun yang mem-posting perjuangan istrinya melahirkan hingga akhirnya meninggal dunia di Facebook yang mendapat jutaan simpati.
Bahkan ada yang menyebutnya sebagai salah satu orang yang paling merana di dunia.
Dalam balutan kesedihannya atas meninggalnya istrinya, ia masih harus dibebani pikiran tentang biaya perawatan istri dan bayinya yang saat ini masih berada di RSUD Pirngadi Medan.
"Saya orang gak punya. Saya pun gak punya BPJS. Saya belum punya KK. Kemarin waktu saya memberanikan diri ke Pirngadi, maksud saya nanti BPJS menyusul," ujarnya, Selasa (9/2/2016) malam.
Afrizal diberi tenggat waktu hingga hari Kamis, untuk membayar seluruh biaya perawatan istri dan bayinya.
Dalam balutan kesedihannya atas meninggalnya istrinya, ia masih harus dibebani pikiran tentang biaya perawatan istri dan bayinya yang saat ini masih berada di RSUD Pirngadi Medan.
"Saya orang gak punya. Saya pun gak punya BPJS. Saya belum punya KK. Kemarin waktu saya memberanikan diri ke Pirngadi, maksud saya nanti BPJS menyusul," ujarnya, Selasa (9/2/2016) malam.
Afrizal diberi tenggat waktu hingga hari Kamis, untuk membayar seluruh biaya perawatan istri dan bayinya.
Hari Kamis ini kalau gak siap, dihitung pasien umum. Besok saya disuruh ke rumah sakit (Pirngadi) untuk ngurus biayanya itu. Mereka minta syarat kalau saya mau pakai BPJS. Tapi saya belum tahu. Makanya besok saya ke sana," ujarnya.
Sehari-hari, Afrizal bermata pencaharian sebagai pengantar mainan anak-anak.
"Jasa mainan anak-anak gitu. Lollipop rental plus," katanya.
Sebelumnya diwartakan, Afrizal sangat terpukul atas kematian istrinya, Nur Yanthi Nadhinna (17 tahun).
Saat bercerita, suara Afrizal terdengar tersedan-sedan. Ia sungguh tak menyangka, kisah cintanya berakhir begitu singkat.
"Kami menikah 15 November 2015. Dia mualaf, dia masuk Islam. Dia itu satu sekolah sama adiknya. Kakak kelas adik saya. Saya pacaran satu tahun setengah. Nikah baru empat bulan," katanya.
"Jasa mainan anak-anak gitu. Lollipop rental plus," katanya.
Sebelumnya diwartakan, Afrizal sangat terpukul atas kematian istrinya, Nur Yanthi Nadhinna (17 tahun).
Saat bercerita, suara Afrizal terdengar tersedan-sedan. Ia sungguh tak menyangka, kisah cintanya berakhir begitu singkat.
"Kami menikah 15 November 2015. Dia mualaf, dia masuk Islam. Dia itu satu sekolah sama adiknya. Kakak kelas adik saya. Saya pacaran satu tahun setengah. Nikah baru empat bulan," katanya.
0 Response to "Hidupnya Miskin, Istri Telah Meninggal & Kini Tak Mampu Membayar Biaya RS. Afrizal Bersabarlah..."
Posting Komentar